1. Kecepatan Baca
Yang dimaksud membaca cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila waktu bacanya semakin sedikit dan tingkat pemahamannya semakin tinggi, maka dikatakan bahwa kecepatan baca orang tersebut semakin meningkat. (Agustinus Suyoto, dalam Makalah Sistem Membaca Cepat).
Untuk meningkatkan kecepatan baca kita, pertama-tama kita perlu mengukur kecepatan baca kita. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kecepatan baca kita. Rumusnya :
(Jumlah kata yang dibaca dibagi jumlah detik untuk membaca dikalikan 60) dikalikan prosentase pemahaman.
Kecepatan membaca yang seseorang harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan yang telah dibaca. Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci sebagai berikut :
a) Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
-mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
-mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
-mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari bacaan
b) Membaca dengan kecepatan tinggi (500 – 800 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
- membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
- membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
c) Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)
Biasanya digunakan untuk
- membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi lain yang bersifat informatif.
- membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita.
d) Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
Biasanya digunakan untuk
- membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
- membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis.
e) Membaca lambat (100 – 125 kpm)
Biasanya digunakan untuk
- mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
- menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
- membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
- memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional (petunjuk).
Langkah-langkah mengukur kecepatan membaca:
1. Catatlah waktu Anda mulai membaca
2. Catatlah waktu Anda selesai membaca
3. Catatlah berapa lama Anda membaca, lamanya....menit ....detik
4. Hitunglah jumlah kata dalam bacaan. Jumlah kata :....
5. Hitunglah kecepatan membaca Anda !
Rumus menghitung kecepatan membaca :
Jumlah kata yang dibaca
------------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca
Rumus menghitung kecepatan membaca :
Jumlah kata yang dibaca
------------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca
Tingkat Kecepatan Membaca
1.Pascasarjana : 400 kpm (kata per menit )
2.Mahasiswa : 325 kpm (kata per menit )
3.SMA : 250 kpm (kata per menit )
4.SD / SMP : 200 kpm (kata per menit )
1.Pascasarjana : 400 kpm (kata per menit )
2.Mahasiswa : 325 kpm (kata per menit )
3.SMA : 250 kpm (kata per menit )
4.SD / SMP : 200 kpm (kata per menit )
2. Persentase Pemahaman
Kemampuan membaca cepat seseorang harus dibarengi dengan kemampuan memahami isi bacaan. Seseorang dapat dikatakan memahami isi bacaan secara baik apabila ia dapat :
(a) mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan atau mengetahui maknanya,
(b) menghubungkan makna, baik konotatif maupun denotatif yang dimiliki dengan makna yang terdapat dalam bacaan,
(c) mengetahui seluruh makna tersebut atau persepsinya terhadap makna itu secara kontekstual, dan
(d) membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada pengalamannya.
Aldon Samosir menjelaskan perbandingan antara kecepatan membaca dan kemampuan menyerap isi bacaan sebagai penilaian kemampuan membaca. Jumlah kata /menit Pemahaman isi Profil Pembaca, yaitu :
Ø 110 kata/menit 50 persen Kemampuan kurang
Ø 240 kata/menit 60 persen Kemampuan rata-rata
Ø 400 kata/menit 80 persen Kemampuan baik
Ø 1000 kata/menit 85 persen Sempurna
Tingkat kecepatan membaca diukur dengan menghitung banyaknya kata yang dapat dibaca setiap menit. Adapun, tingkat pemahaman isi bacaan ditentukan dengan menghitung besarnya presentase jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai isi bacaan. Pengukuran kecepatan efektif membaca dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut.
(1) Mengukur Kecepatan Membaca (KM) dengan cara menghitung yang terbaca tiap menit.
Ø (2) Mengukur Pemahaman Isi bacaan (PI) secara keseluruhan dengan cara menghitung presentase skor jawaban yang benar atas skor jawaban ideal dari pertanyaan-pertanyaan tes
Ø pemahaman bacaan.
Ø (3) Mengukur KEM dengan mengintegrasikan KM dan PI.
Ø Keterangan:
Ø KB = Jumlah kata dalam bacaan
Ø Sm : 60 = Jumlah waktu membaca
Ø PI = Presentase pemahaman isi bacaan
Ø Untuk pelajaran di tingkat Kelas XI SMA, Anda diharapkan mampu membaca cepat + 300 kata per menit untuk memahami dan menyimpulkan isi bacaan dengan presentase pemahaman isi bacaan minimal sebesar 75%. Bacalah bacaan berikut. Gunakan stop watch untuk mengukur jumlah waktu yang Anda pergunakan ketika membaca.
3. Kecepatan Efektif Membaca
Kecepatan efektif membaca merupakan perpaduan dari kemampuan motorik (gerak mata) atau kemampuan visual dengan kognitif seseorang dalam membaca (Harjasujana & Mulyati, 1987). Dengan kata lain, KEM merupakan perpaduan dari rata-rata kecepatan membaca dengan ketepatan memahami isi bacaan. Dalam proses membaca terdapat dua komponen utama yang bekerja secara dominan, yakni
(a) kerja mata untuk melihat lambang-lambang grafis, dan
(b) kerja otak untuk memahami dan memaknai lambang-lambang grafis tadi menjadi sebuah informasi yang utuh dan lengkap. Kemampuan fisik berupa kemampuan mata melihat lambang, selanjutnya disebut kemampuan visual, sedangkan kemampuan psikis yang melibatkan kemampuan berpikir dan bernalar, selanjutnya disebut kemampuan kognisi.
Berdasarkan penjelasan itu kita dapat memahami definisi KEM di atas. KEM merupakan cerminan dari kemampuan membaca yang sesungguhnya, yang melibatkan pengukuran dua komponen utama yang terlibat dalam proses membaca. Oleh karena itu pula, kemampuan membaca itu disebut kecepatan efektif membaca.
Beberapa pakar pendidikan dan pengajaran membaca menyamakan istilah KEM dengan “speed reading” (membaca cepat). Kemampuan membaca cepat atau kecepatan membaca itu ditunjukkan oleh kemampuan membaca sejumlah kata yang dibaca dalam satuan menit (kata per menit), yakni rata-rata tempo baca untuk sejumlah kata tertentu dalam waktu tempuh baca tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar