Mengkaji sebuah
naskah drama dengan pendekatan strukturalisme berarti mencari unsur-unsur
intrinsiknya, berikut ini adalah unsur instrinsik yang terdapat dalam naskah
drama berjudul AYO karya Puntung Cm Pudjadi.
1.
Tema
Tema
yang diangkat Puntung Cm Pudjadi dalam naskah drama yang berjudul AYO adalah provokasi, karena inti dari
konflik yang terdapat dalam naskah drama tersebut adalah saling mempengaruhi
dan mengadu domba.
Hal tersebut dapat dilihat dari cuplikan naskah berikut :
YANG LAIN
Kita harus
meminta pertanggungjawaban oknum yang menganiaya warga kita ini.
YANG LAIN
Kita tuntut
beramai-ramai.
YANG LAIN
Berbondong-bondong
kita datangi komandan si oknum, kita laporkan tindakannya yang kurang ajar.
YANG LAIN
Kalau perlu kita
datang sambil membawa poster-poster dan slogan- slogan.
YANG LAIN
Sambil kita
teriakkan yel-yel
YANG LAIN
Kalau perlu kita
hubungi pers!
YANG LAIN
Mari kita
lakukan !
YANG LAIN
Ayo !
YANG LAIN
Ayo !
YANG LAIN
Ayo ! Ayo !
SESEORANG
Sebentar! Kalau
kita mau menghadap komandannya dan melaporkan tindakan oknum tadi, kita
betul-betul harus tahu permasalahannya, kronologis peristiwanya, apakah Saudara
mengerti dengan jelas urut-urutan kejadiannya?
SEMUANYA BENGONG.
Dari cuplikan naskah diatas,
terlihat bahwa orang satu dengan yang lainnya saling memprovokatori tetapi
tidak ada yang bertanggungjawab dengan konflik yang terjadi.
2.
Penokohan
Puntung
Cm Pudjadi menokohkan lakon dalam naskah drama berjudul AYO ini tidak fokus dengan nama seseorang, karena dalam naskah
drama tersebut diungkapkan bahwa lakonnya buka perseorangan melainkan
sekelompok orang.
Penokohan
dalam naskah drama berjudul AYO adalah
:
a.
Seseorang
Tokoh seseorang ini ditunjuk
oleh Puntung Cm Pudjadi sebagai tokoh protagonis, maka tokoh ini berwatak baik,
karena tokoh Seseorang ini tidak ikut memprovokasi. Hal tersebut dapat dilihat dari cuplikan
naskah di bawah ini :
LANTAS SUASANA KEMBALI MENJADI GADUH. SESEORANG TAMPIL KEMBALI MENJADI
PENENANG.
SESEORANG
Tenang
dulu saudara-saudara. Kita harus bisa berpikir dengan jernih! (Suasana menjadi
tenang kembali). Nah, apakah yang akan kita lakukan, mari kita rembug
secara baik-baik.
SESEORANG TAMPIL MENGOBARKAN SEMANGAT.
PEMBERI SEMANGAT
Saudara-saudara,
kita telah melihat sebuah tindakan sewenang-wenang di depan mata kita. Kita
telah melihat pelangaaran kemanusiaan. Kita melihat main hakim dan tindakan
dari orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab. Apakah kita akan biarkan
terus kejadian seperti ini akan terjadi setiap saat?!
ORANG-ORANG
Tidaaaaakkk!
b.
Orang I
Tokoh Orang I ini ditunjuk
oleh Puntung Cm Pudjadi sebagai salah
satu tokoh antagonis yang memprovokasi timbulnya sebuah konflik, dengan
memberikan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tentang konflik yang
terjadi. Hal tersebut dapat dilihat dari cuplikan naskah di bawah ini :
ORANG I
Ini begini.
Orang yang terkapar ini adalah warga kita. Tadi saya melihat ia bertengkar
dengan seorang prajurit pengawal raja. Lantas tiba-tiba plok! dan bak-buk-bak-buk!
Kemudian ia terkapar.
YANG LAIN
Jadi orang ini
dipukuli dengan semena-mena dan tanpa peri kemanusiaan oleh seorang prajurit
pengawal raja?
ORANG I
Ya.
YANG LAIN
Tanpa
perlawanan'?
ORANG I
Tanpa perlawanan.
YANG LAIN
Kamudian
ditinggal pergi?
ORANG I
Kemudian
ditinggal pergi
YANG LAIN
Biadab!
Cuplikan diatas adalah bukti bahwa tokoh Orang I adalah provokator
awal terjadinya konflik dalam drama ini, dan cuplikan di bawah ini adalah bukti
bahwa tokoh Orang I tidak bertanggung jawab dengan informasi yang ia sampaikan.
YANG LAIN
Lha, tadi urutan
kejadian yang Saudara lihat bagaimana?
ORANG I
Saya sedang berdiri
di sana, kemudian saya mendengar ada pertengkaran antara korban ini dengan
seorang oknum prajurit kerajaan. Kemudian plok dan lantas bak-buk-bak-buk.
Kemudian orang ini terkapar di sini mengerang-erang.
c.
Yang Lain
Tokoh Yang Lain ini ditunjuk
oleh Puntung Cm Pudjadi sebagai tokoh antagonis yang diperankan oleh perorangan
dari semua orang yang menonton kejadian dalam drama ini dan turut terprovokasi oleh
provokator dan memanaskan suasana sehingga muncul sebuah konflik. Maka tokoh
Yang Lain ini memiliki watak sering berubah pikiran.
Hal tersebut dapat dilihat
dari cuplikan naskah di bawah ini :
PEMBERI SEMANGAT
Apakah akan kita
biarkan satu per satu warga kita akan mengalami kejadian seperti korban kali
ini?
SEMUA
Tidaaakk!
PEMBERI SEMANGAT
Lantas kenapa
Saudara tetap di sini. Apa yang kalian tunggu???
YANG LAIN
Ayo kita lakukan
sekarang!
YANG LAIN
Sekarang!
YANG LAIN
Ayo!
YANG LAIN
Ayo!
YANG LAIN
Ayo! Ayo!
YANG LAIN
Ayo, Saudara
saja nanti yang nienjadi juru bicara kita, cucuking ajurit kelompok ini.
SI PEMBERI SEMANGAT JUSTRU CELINGAK-CELINGUK.
YANG LAIN
Ayo! Kenapa jadi
lembek!
PEMBERI SEMANGAT (Kendor)
Lho. untuk
menjadi cucuking ajurit toh tidak mesti saya. . .
d.
Pemberi semangat
Tokoh Pemberi semangat ini ditunjuk oleh
Puntung Cm Pudjadi sebagai tokoh antagonis yaitu provokator utama dalam naskah
drama ini. Diperankan oleh seseorang yang menonton kejadian dalam drama ini dan
memprovokasi lakon yang lain untuk memanaskan suasana sehingga muncul sebuah
konflik, tetapi setelah ditunjuk menjadi cucuking
ajurit dia tidak mau dan bahkan mencari alasan lain untuk mundur. Maka
tokoh Pemberi semangat ini berwatak pengadu domba dan tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut dapat dilihat dari cuplikan naskah di bawah ini :
SESEORANG
Sesuatu yang
bagaimana?
PEMBERI SEMANGAT
Pokoknya
menghentikan tindakan sewenang-wenang dan menegakkan keadilan di muka bumi!
SEMUA
Ayooo!
SESEORANG
Bagaimana
caranya?
PEMBERI SEMANGAT
Kita datangi
komandan pasukan si oknum. Kita beri laporan. Kita tuntut!
SEMUA
Ayooo!
SESEORANG
Lantas?
PEMBERI SEMANGAT
Kita tuntut si
prajurit edan itu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
SEMUA
Ayooo!
SESEORANG
Setelah itu?
PEMBERI SEMANGAT
Kita suruh si
prajurit mengakui kesalahannya, agar ia menjadi jera, kemudian tidak melakukan
perbuatan ini lagi dan keadilan kita tegakkan!
SEMUA
Ayooo!
SESEORANG
Apakah semudah
itu?
PEMBERI SEMANGAT
Akan kita coba!
Saudara-saudara, apakah saudara rela kesewenang-wenangan mendera kita tiap
hari?
e.
Orang-orang
Tokoh Orang-orang ini
ditunjuk oleh Puntung Cm Pudjadi sebagai
tokoh tritagonis yang diperankan oleh sekelompok orang yang menonton kejadian
dalam drama ini dan turut terprovokasi oleh provokator dan memanaskan suasana
sehingga muncul sebuah konflik. Maka tokoh Orang-orang ini berwatak
berubah-ubah pikiran, jika ada yang mengajak kebaikan dia akan mengikuti begitu
pula jika ada yang memprovokator, maka dia pun akan terpancing emosi.
Hal
tersebut dapat dilihat dari cuplikan naskah di bawah ini :
PEMBERI SEMANGAT
Saudara-saudara,
kita telah melihat sebuah tindakan sewenang-wenang di depan mata kita. Kita
telah melihat pelangaaran kemanusiaan. Kita melihat main hakim dan tindakan
dari orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab. Apakah kita akan biarkan
terus kejadian seperti ini akan terjadi setiap saat?!
ORANG-ORANG
Tidaaaaakkk!
PEMBERI SEMANGAT
Ini bukan
kejadian yang pertama kalinya, Saudara. Dan kejadian ini tidak akan berhenti
apabila kita tidak bertindak. Apakah Saudara bersedia untuk menghentikan sebuah
tindakan kesewenang-wenangan ini dan menjadi patriot, perintis tegaknya sebuah
keadilan di bumi ini?
ORANG-ORANG
Bersediaaaa!!!
PEMBERI SEMANGAT
Lantas apakah
kita harus menunggu sampal kita sendiri menjadi korban pembantaian oleh oknum
kurang ajar dan tak bertanggungjawab itu?
ORANG-ORANG
Tidaaak!
3.
Alur
Alur
cerita yang digunakan Puntung Cm Pudjadi dalam naskah drama berjudul AYO adalah
alur campuran yang menggunakan alur maju dan sedikit alur mundur. Alur maju
yang terdapat dalam naskah drama berjudul AYO
dapat dilihat dari cuplikan drama berikut :
PEMBERI SEMANGAT
Diam! Kalau kita
sekedar mengumpat-umpat. persoalannya tidak bakalan selesai. Begini, kita harus
melakukan sesuatu!
YANG LAIN
Lantas bagaimana
tindakan kita?
PEMBERI SEMANGAT
Kita sudah
mendengar ceritanya. Kita sudah melihat korbannya, maka sekarang saatnya kita
bertindak!
YANG LAIN
Bertindak
bagaimana?
PEMBERI SEMANGAT
Pokoknya
bertindak!
YANG LAIN
Bertindak
bagaimana?
PEMBERI SEMANGAT
Melakukan
sesuatu !
SEMUA
Ayoooo!
SESEORANG
Sesuatu yang
bagaimana?
PEMBERI SEMANGAT
Pokoknya
menghentikan tindakan sewenang-wenang dan menegakkan keadilan di muka bumi!
SEMUA
Ayooo!
Sedangkan
alur mundur yang terdapat dalam naskah drama berjudul AYO dapat dilihat dari cuplikan drama berikut :
SI ORANG YANG DATANG PERTAMA KALI TENTU SAJA PERLU MENJELASKAN.
ORANG YANG I
Ini begini. Orang
yang terkapar ini adalah warga kita. Tadi saya melihat ia bertengkar dengan
seorang prajurit pengawal raja. Lantas tiba-tiba plok! dan bak-buk-bak-buk!
Kemudian ia terkapar.
YANG LAIN
Jadi orong ini
dipukuli dengan semena-mena dan tanpa peri kemanusiaan oleh seorang prajurit
pengawal raja?
ORANG I
Ya.
YANG LAIN
Tanpa
perlawanan'?
ORANG I
Tanpa
perlawanan.
YANG LAIN
Kamudian
ditinggal pergi?
ORANG I
Kemudian
ditinggal pergi
4.
Setting
a.
Setting tempat
Dalam naskah drama ini tidak dijelaskan dimana
tempat terjadinya konflik, tetapi konflik ini hanya terjadi dalam satu tempat
saja, karena dalam naskah tidak di jelaskan bahwa pemain berpindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Namun dapat diperkirakan bahwa tempat yang
digunakan adalah suatu desa pada zaman dahulu, karena dalam naskah dijelaskan
terdapat Raja dan Prajuritnya dan warganya pun masih memiliki rasa kekeluargaan
yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari cuplikan naskah di bawah ini :
ORANG YANG I
Ini begini.
Orang yang terkapar ini adalah warga kita. Tadi saya melihat ia bertengkar
dengan seorang prajurit pengawal raja. Lantas tiba-tiba plok! dan bak-buk-bak-buk!
Kemudian ia terkapar.
YANG LAIN
Jadi orong ini
dipukuli dengan semena-mena dan tanpa peri kemanusiaan oleh seorang prajurit
pengawal raja?
b.
Setting waktu
Dalam naskah drama ini tidak dijelaskan kapan
waktu terjadinya konflik, tetapi konflik ini hanya terjadi dalam satu waktu
saja, karena dalam naskah dijelaskan bahwa pemain hanya mengalami satu konflik
saja.
c.
Setting suasana
Dalam naskah drama ini digambarkan bahwa
suasana memanas saat terjadinya konflik.
5.
Petunjuk teknis
Petunjuk teknis yang
digunakan dalam naskah drama ini adalah sebagai berikut :
a.
Drama dimulai
saat seorang laki-laki terkapar mengerang-erang di atas panggung. Nampaknya ia
baru saja dianiaya. Mukanya bersimbah darah yang meleleh dari hidungnya.
b. Seseorang mendatangi kemudian nampak panik dan
berteriak-teriak meminta tolong. Ia meraih sebuah kenthongan atau entah apa
yang kemudian ia bunyikan dengan irama gaduh. Datang serombongan orang yang
kemudian ikut-ikutan panik dan kacau. Lantas lebih kacau lagi ketika
orang-orang yang datang kemudian itu ikut-ikutan memukul-mukul benda apa saja
asal menimbulkan bunyi.
c. Kemudian datang seorang lagi yang agaknya keheranan
melihat sekumpulan orang panik tanpa berbuat sesuatu kecuali memukul-mukul. Ia
berusaha melerai orang-orang, menenangkan.
d. Suara kenthongan dan kegaduhan yang lain berhenti.
e. Si orang yang datang pertama kali tentu saja perlu
menjelaskan.
f. Lantas suasana kembali menjadi gaduh. Seseorang
tampil kembali menjadi penenang.
g. Tinggal di panggung cuma satu orang. Si orang I,
saksi yang melihat kejadian pertama kali. Beberapa saat kemudian terdengar
suara pertengkaran dari sudut panggung. Lantas terdengar suara : plok!
Bak-buk-bak-buk!
h. Lantas seseorang yang berlumuran darah terhuyung
masuk panggung kemudian terkapar jatuh. Si orang i segera membunyikan
kentongan. Ribut dan secara perlahan layar di tutup.
6.
Amanat
Amanat yang
terkandung dalam naskah drama berjudul AYO
karya Puntung CM Pudjaji ini, yaitu Kita harus berpikiran jernih, janganlah
mudah terpancing emosi dan janganlah mudah terprovokasi.